All, nie lanjutan Sinetron Kepompong episode terakhir versi aku…….
Selama perjalanan menuju ke bandara, mereka tertawa bersama-sama. Mereka sangat senang karena mereka masih bisa bersama walaupun hanya 1 hari menjelang kepergian Tasya untuk berobat ke Amerika. Mongky dan Oyon berhenti di tengah jalan, katanya mereka ada urusan masing-masing, De rainbow girl kecewa, tapi itu tidak membuat mereka murung sepanjang perjalanan.
Perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta terasa sangat cepat, tak terasa mereka telah sampai di area parkir. Mereka mulai memasuki lobby bandara, Chaca, Beby dan Helenpun mendorong kursi roda Tasya. Baru beberapa langkah, Helen mendengar ada suara orang, seperti suara Oyon, ‘tapi, nggak mungkin Oyon ada di sini, kan dia tadi udah pulang duluan’suara hati Helen. Suara itu terngiang-ngiang terus di telinga Helen, sampai-sampai Chaca, Beby dan Tasya yang memanggil Helenpun mengulang perkataannya. “Wooooy, Len, lo lagi mikirin siapa sih?”suara Chaca yang lumayan keras mengagetkan Helen, “Egghh, nggak papa, kok, gue lagi nggak mikirin siapa-siapa, kok”Beby menyahut, “Yang bener?? Pasti lo lagi mikirin Oyon, kan?” Chaca ikut menggoda Helen, “Kalo Oyon juga nggak papa, kok.... nggak ada yang keberatan, ya kan, Sya?”lalu dilanjutkan Beby lagi, “Baru nggak ketemu beberapa menit, kaya udah nggak ketemu satu tahun, cie...cie...” Pertanyaan dari Beby dan Chaca yang ikut menggoda helen sontak membuat Helen kaget, Tasya hanya tersenyum kecil melihat sahabat-sahabatnya itu. “Enggak, siapa bilang gue mikirin Oyon? Gue tadi tu, cuma .....”perkataan Helen terputus. “Cuma apa Len?”Tasya yang dari tadi diam mendengarkan teman-temannyapun ikut bicara. “Gue tadi kayaknya denger suaranya Oyon, deh.....”kata Helen jujur. “Ya, nggak mungkin lah, Len, Oyon ada di sini, orang dia kan, tadi berhenti di tengah jalan bareng Mongky, lagipula katanya kan, dia ada urusan penting, mana mungkin Oyon bohong.”kata Beby dengan gaya suaranya yang khas.”Ya, Len, kamu ada-ada aja, deh”Tasya menyetujui kata-kata Beby.”Yah, mungkin, gue salah denger aja kali, ya...”kata Helen mencoba melupakan suara Oyon yang tiba-tiba melintas di kepalanya.”Udah, deh, mendingan sekarang kita masuk, karena jadwal penerbangannya bentar lagi, okeyy......”kata Chaca membuat penyelesaian. Lalu mereka berjalan lagi, mempercepat langkahnya, takut tertinggal pesawat.
Flash back, di tempat lain tapi tetap di bandara Soekarno Hatta, Mongky, Oyon, Virgo dan Indra juga tergesa-gesa untuk memasuki pesawat, tapi berbeda pesawat dengan De rainbow girl, karena tiket pesawat yang dibeli oleh De rainbow habis, terpaksa, mereka membeli tiket beda pesawat dengan De rainbow Girls, hanya beda 30 menit jam penerbangannya. “Yon, cepetan, ntar ketinggalan pesawat, tau”kata Mongky menyuruh Oyon cepat-cepat keluar dari toilet, karena dari tadi Oyon tak kunjung membuka pintu toilet.” Sabar napa, Mong, masih 30 menit lagi, kan, keburu amat, iye-iye, ahh....”kata oyon lalu membuka pintu toilet. Indra dan Virgo yang membawakan tas Mongky dan Oyon juga mulai gelisah, mereka memutuskan untuk menyusul ke toilet, saat berbalik badan, ternyata Mongky dan Oyon ada di depan mereka. “Kemana aja sih, lo berdua?Gue ama Indra yang nunggu disini mulai lumutan tau, mana lagi bawain tas lo berdua yang berat-berat, lagi...., ya, kan, Ndra?” kata Virgo sambil menyerahkan tas Oyon yang dibawanya dan Indra juga menyerahkan tas Mongky yang di bawanya, “Iya, lo berdua kemana aja, sih?”kata Indra mulai kesal. “Tau, nih, si Oyon di toilet lama banget”kata Mongky tak mau kalah. “Yaudah, deh, yuk, cepetan, ntar ketinggalan pesawat lagi”kata Virgo menengahi. “Kayaknye tadi Oyon denger suara ayang Helem, dee, dimari”Oyon curhat. “Serius, lo, Yon?Yang penting, jangan ampe ketemu dulu aja, disini, ntar nggak jadi kejutan lagi.”kata Indra, Mongky menimpal, “Lagipula, tenang aja, gue udah punya catatan hotel yang akan mereka tempati di sana,”kata Mongky menenangkan suasana. “Tadi sih, gue denger pesawat yang dipakai ma mereka udah terbang kok.”kata Virgo meyakinkan Oyon. “O ya, lo berdua tadi lama banget sih, untung gue ngikutin mobilnya Tasya, jadi kita tau lo berdua berhenti dimana.”kata Indra sewot. “Tapi, tas gue yang lo ambil bener, kan?”kata Mongky, takut kalau Indra salah mengambil tas.”Iyalah, orang tadi nyokab lo sendiri yang ngasih.”kata Indra masih sewot tapi agak tersenyum.”Yaude, thank you very much, deh, udah ngambilin tas kite”kata Oyon sok berbahasa Inggris. “Iya, thank’s yah!”Mongky berterima kasih pada Indra dan Oyon.
Back to De rainbow girl, (perjalanan disingkat aja ya, soalnya aku cuma mau buat pendek…….) pesawat De rainbow girl udah take off di sebuah Bandara di Singapore.
“Hu..ahh…, akhirnya sampai juga,”kata Beby sambil menutup mulutnya, karena masih mengantuk, yang lain pada ngobrol-ngobrol di pesawat karena tak ingin melewatkan waktu berharga bersama Tasya, eh, Beby malah tidur di pesawat.”Beb, serius, lo masih ngantuk? Perasaan dari tadi yang paling banyak tidur elo, deh…, huuh Beby” kata Helen sinis pada Beby. “Apaan sih, Len, namanya juga, orang, butuh istirahat”kata Beby lalu manyun seperti biasanya. “Udah, ah, kalian ini”kata Tasya melerai kedua sahabatnya itu.”Iya, kalian tu, kaya anak kecil tau, nggak dimana aja, kerjaannya adu mulut mulu, kita kan ke sini mau nganterin Tasya, moment berharga, tau....”kata Chaca ikut melerai kedua sahabatnya itu. “Iya, deh, maaf....” kata Beby dan Helen bersamaan.”Yaudah, kia sekarang ke hotel, yuk, semuanya udah di atur sama mama aku”Tasya mendinginkan suasana.”Ayuk.......!” kata Chaca, Beby dan Helen bersamaan. Chaca yang mendorong kursi roda Tasya, Beby dan Helen mengikuti di samping Chaca dan Tasya. Lalu mereka mencari taksi dan menuju ke hotel. Gimana ya, dengan Mongky, Indra, Oyon dan Virgo?
Selang sekitar 30 menit, Mongky, Indra, Oyon dan Virgo sampai bandara yang sama dengan De rainbow girls. “Ini yak, yang dinamain Singapor?”kata Oyon dengan logat Betawinya yang lumayan katrokz. “Yon, biasa aja kali…”Mongky dengan gaya coolnya.
Bagaimana, ya, apakah Monky, Indra, Oyon dan Virgo dapat bertemu De rainbow Girls?? Nantikan lanjutannya di part2….
Sunday, March 7, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sunday, March 7, 2010
Surprise Tak Terduga part1
All, nie lanjutan Sinetron Kepompong episode terakhir versi aku…….
Selama perjalanan menuju ke bandara, mereka tertawa bersama-sama. Mereka sangat senang karena mereka masih bisa bersama walaupun hanya 1 hari menjelang kepergian Tasya untuk berobat ke Amerika. Mongky dan Oyon berhenti di tengah jalan, katanya mereka ada urusan masing-masing, De rainbow girl kecewa, tapi itu tidak membuat mereka murung sepanjang perjalanan.
Perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta terasa sangat cepat, tak terasa mereka telah sampai di area parkir. Mereka mulai memasuki lobby bandara, Chaca, Beby dan Helenpun mendorong kursi roda Tasya. Baru beberapa langkah, Helen mendengar ada suara orang, seperti suara Oyon, ‘tapi, nggak mungkin Oyon ada di sini, kan dia tadi udah pulang duluan’suara hati Helen. Suara itu terngiang-ngiang terus di telinga Helen, sampai-sampai Chaca, Beby dan Tasya yang memanggil Helenpun mengulang perkataannya. “Wooooy, Len, lo lagi mikirin siapa sih?”suara Chaca yang lumayan keras mengagetkan Helen, “Egghh, nggak papa, kok, gue lagi nggak mikirin siapa-siapa, kok”Beby menyahut, “Yang bener?? Pasti lo lagi mikirin Oyon, kan?” Chaca ikut menggoda Helen, “Kalo Oyon juga nggak papa, kok.... nggak ada yang keberatan, ya kan, Sya?”lalu dilanjutkan Beby lagi, “Baru nggak ketemu beberapa menit, kaya udah nggak ketemu satu tahun, cie...cie...” Pertanyaan dari Beby dan Chaca yang ikut menggoda helen sontak membuat Helen kaget, Tasya hanya tersenyum kecil melihat sahabat-sahabatnya itu. “Enggak, siapa bilang gue mikirin Oyon? Gue tadi tu, cuma .....”perkataan Helen terputus. “Cuma apa Len?”Tasya yang dari tadi diam mendengarkan teman-temannyapun ikut bicara. “Gue tadi kayaknya denger suaranya Oyon, deh.....”kata Helen jujur. “Ya, nggak mungkin lah, Len, Oyon ada di sini, orang dia kan, tadi berhenti di tengah jalan bareng Mongky, lagipula katanya kan, dia ada urusan penting, mana mungkin Oyon bohong.”kata Beby dengan gaya suaranya yang khas.”Ya, Len, kamu ada-ada aja, deh”Tasya menyetujui kata-kata Beby.”Yah, mungkin, gue salah denger aja kali, ya...”kata Helen mencoba melupakan suara Oyon yang tiba-tiba melintas di kepalanya.”Udah, deh, mendingan sekarang kita masuk, karena jadwal penerbangannya bentar lagi, okeyy......”kata Chaca membuat penyelesaian. Lalu mereka berjalan lagi, mempercepat langkahnya, takut tertinggal pesawat.
Flash back, di tempat lain tapi tetap di bandara Soekarno Hatta, Mongky, Oyon, Virgo dan Indra juga tergesa-gesa untuk memasuki pesawat, tapi berbeda pesawat dengan De rainbow girl, karena tiket pesawat yang dibeli oleh De rainbow habis, terpaksa, mereka membeli tiket beda pesawat dengan De rainbow Girls, hanya beda 30 menit jam penerbangannya. “Yon, cepetan, ntar ketinggalan pesawat, tau”kata Mongky menyuruh Oyon cepat-cepat keluar dari toilet, karena dari tadi Oyon tak kunjung membuka pintu toilet.” Sabar napa, Mong, masih 30 menit lagi, kan, keburu amat, iye-iye, ahh....”kata oyon lalu membuka pintu toilet. Indra dan Virgo yang membawakan tas Mongky dan Oyon juga mulai gelisah, mereka memutuskan untuk menyusul ke toilet, saat berbalik badan, ternyata Mongky dan Oyon ada di depan mereka. “Kemana aja sih, lo berdua?Gue ama Indra yang nunggu disini mulai lumutan tau, mana lagi bawain tas lo berdua yang berat-berat, lagi...., ya, kan, Ndra?” kata Virgo sambil menyerahkan tas Oyon yang dibawanya dan Indra juga menyerahkan tas Mongky yang di bawanya, “Iya, lo berdua kemana aja, sih?”kata Indra mulai kesal. “Tau, nih, si Oyon di toilet lama banget”kata Mongky tak mau kalah. “Yaudah, deh, yuk, cepetan, ntar ketinggalan pesawat lagi”kata Virgo menengahi. “Kayaknye tadi Oyon denger suara ayang Helem, dee, dimari”Oyon curhat. “Serius, lo, Yon?Yang penting, jangan ampe ketemu dulu aja, disini, ntar nggak jadi kejutan lagi.”kata Indra, Mongky menimpal, “Lagipula, tenang aja, gue udah punya catatan hotel yang akan mereka tempati di sana,”kata Mongky menenangkan suasana. “Tadi sih, gue denger pesawat yang dipakai ma mereka udah terbang kok.”kata Virgo meyakinkan Oyon. “O ya, lo berdua tadi lama banget sih, untung gue ngikutin mobilnya Tasya, jadi kita tau lo berdua berhenti dimana.”kata Indra sewot. “Tapi, tas gue yang lo ambil bener, kan?”kata Mongky, takut kalau Indra salah mengambil tas.”Iyalah, orang tadi nyokab lo sendiri yang ngasih.”kata Indra masih sewot tapi agak tersenyum.”Yaude, thank you very much, deh, udah ngambilin tas kite”kata Oyon sok berbahasa Inggris. “Iya, thank’s yah!”Mongky berterima kasih pada Indra dan Oyon.
Back to De rainbow girl, (perjalanan disingkat aja ya, soalnya aku cuma mau buat pendek…….) pesawat De rainbow girl udah take off di sebuah Bandara di Singapore.
“Hu..ahh…, akhirnya sampai juga,”kata Beby sambil menutup mulutnya, karena masih mengantuk, yang lain pada ngobrol-ngobrol di pesawat karena tak ingin melewatkan waktu berharga bersama Tasya, eh, Beby malah tidur di pesawat.”Beb, serius, lo masih ngantuk? Perasaan dari tadi yang paling banyak tidur elo, deh…, huuh Beby” kata Helen sinis pada Beby. “Apaan sih, Len, namanya juga, orang, butuh istirahat”kata Beby lalu manyun seperti biasanya. “Udah, ah, kalian ini”kata Tasya melerai kedua sahabatnya itu.”Iya, kalian tu, kaya anak kecil tau, nggak dimana aja, kerjaannya adu mulut mulu, kita kan ke sini mau nganterin Tasya, moment berharga, tau....”kata Chaca ikut melerai kedua sahabatnya itu. “Iya, deh, maaf....” kata Beby dan Helen bersamaan.”Yaudah, kia sekarang ke hotel, yuk, semuanya udah di atur sama mama aku”Tasya mendinginkan suasana.”Ayuk.......!” kata Chaca, Beby dan Helen bersamaan. Chaca yang mendorong kursi roda Tasya, Beby dan Helen mengikuti di samping Chaca dan Tasya. Lalu mereka mencari taksi dan menuju ke hotel. Gimana ya, dengan Mongky, Indra, Oyon dan Virgo?
Selang sekitar 30 menit, Mongky, Indra, Oyon dan Virgo sampai bandara yang sama dengan De rainbow girls. “Ini yak, yang dinamain Singapor?”kata Oyon dengan logat Betawinya yang lumayan katrokz. “Yon, biasa aja kali…”Mongky dengan gaya coolnya.
Bagaimana, ya, apakah Monky, Indra, Oyon dan Virgo dapat bertemu De rainbow Girls?? Nantikan lanjutannya di part2….
Selama perjalanan menuju ke bandara, mereka tertawa bersama-sama. Mereka sangat senang karena mereka masih bisa bersama walaupun hanya 1 hari menjelang kepergian Tasya untuk berobat ke Amerika. Mongky dan Oyon berhenti di tengah jalan, katanya mereka ada urusan masing-masing, De rainbow girl kecewa, tapi itu tidak membuat mereka murung sepanjang perjalanan.
Perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta terasa sangat cepat, tak terasa mereka telah sampai di area parkir. Mereka mulai memasuki lobby bandara, Chaca, Beby dan Helenpun mendorong kursi roda Tasya. Baru beberapa langkah, Helen mendengar ada suara orang, seperti suara Oyon, ‘tapi, nggak mungkin Oyon ada di sini, kan dia tadi udah pulang duluan’suara hati Helen. Suara itu terngiang-ngiang terus di telinga Helen, sampai-sampai Chaca, Beby dan Tasya yang memanggil Helenpun mengulang perkataannya. “Wooooy, Len, lo lagi mikirin siapa sih?”suara Chaca yang lumayan keras mengagetkan Helen, “Egghh, nggak papa, kok, gue lagi nggak mikirin siapa-siapa, kok”Beby menyahut, “Yang bener?? Pasti lo lagi mikirin Oyon, kan?” Chaca ikut menggoda Helen, “Kalo Oyon juga nggak papa, kok.... nggak ada yang keberatan, ya kan, Sya?”lalu dilanjutkan Beby lagi, “Baru nggak ketemu beberapa menit, kaya udah nggak ketemu satu tahun, cie...cie...” Pertanyaan dari Beby dan Chaca yang ikut menggoda helen sontak membuat Helen kaget, Tasya hanya tersenyum kecil melihat sahabat-sahabatnya itu. “Enggak, siapa bilang gue mikirin Oyon? Gue tadi tu, cuma .....”perkataan Helen terputus. “Cuma apa Len?”Tasya yang dari tadi diam mendengarkan teman-temannyapun ikut bicara. “Gue tadi kayaknya denger suaranya Oyon, deh.....”kata Helen jujur. “Ya, nggak mungkin lah, Len, Oyon ada di sini, orang dia kan, tadi berhenti di tengah jalan bareng Mongky, lagipula katanya kan, dia ada urusan penting, mana mungkin Oyon bohong.”kata Beby dengan gaya suaranya yang khas.”Ya, Len, kamu ada-ada aja, deh”Tasya menyetujui kata-kata Beby.”Yah, mungkin, gue salah denger aja kali, ya...”kata Helen mencoba melupakan suara Oyon yang tiba-tiba melintas di kepalanya.”Udah, deh, mendingan sekarang kita masuk, karena jadwal penerbangannya bentar lagi, okeyy......”kata Chaca membuat penyelesaian. Lalu mereka berjalan lagi, mempercepat langkahnya, takut tertinggal pesawat.
Flash back, di tempat lain tapi tetap di bandara Soekarno Hatta, Mongky, Oyon, Virgo dan Indra juga tergesa-gesa untuk memasuki pesawat, tapi berbeda pesawat dengan De rainbow girl, karena tiket pesawat yang dibeli oleh De rainbow habis, terpaksa, mereka membeli tiket beda pesawat dengan De rainbow Girls, hanya beda 30 menit jam penerbangannya. “Yon, cepetan, ntar ketinggalan pesawat, tau”kata Mongky menyuruh Oyon cepat-cepat keluar dari toilet, karena dari tadi Oyon tak kunjung membuka pintu toilet.” Sabar napa, Mong, masih 30 menit lagi, kan, keburu amat, iye-iye, ahh....”kata oyon lalu membuka pintu toilet. Indra dan Virgo yang membawakan tas Mongky dan Oyon juga mulai gelisah, mereka memutuskan untuk menyusul ke toilet, saat berbalik badan, ternyata Mongky dan Oyon ada di depan mereka. “Kemana aja sih, lo berdua?Gue ama Indra yang nunggu disini mulai lumutan tau, mana lagi bawain tas lo berdua yang berat-berat, lagi...., ya, kan, Ndra?” kata Virgo sambil menyerahkan tas Oyon yang dibawanya dan Indra juga menyerahkan tas Mongky yang di bawanya, “Iya, lo berdua kemana aja, sih?”kata Indra mulai kesal. “Tau, nih, si Oyon di toilet lama banget”kata Mongky tak mau kalah. “Yaudah, deh, yuk, cepetan, ntar ketinggalan pesawat lagi”kata Virgo menengahi. “Kayaknye tadi Oyon denger suara ayang Helem, dee, dimari”Oyon curhat. “Serius, lo, Yon?Yang penting, jangan ampe ketemu dulu aja, disini, ntar nggak jadi kejutan lagi.”kata Indra, Mongky menimpal, “Lagipula, tenang aja, gue udah punya catatan hotel yang akan mereka tempati di sana,”kata Mongky menenangkan suasana. “Tadi sih, gue denger pesawat yang dipakai ma mereka udah terbang kok.”kata Virgo meyakinkan Oyon. “O ya, lo berdua tadi lama banget sih, untung gue ngikutin mobilnya Tasya, jadi kita tau lo berdua berhenti dimana.”kata Indra sewot. “Tapi, tas gue yang lo ambil bener, kan?”kata Mongky, takut kalau Indra salah mengambil tas.”Iyalah, orang tadi nyokab lo sendiri yang ngasih.”kata Indra masih sewot tapi agak tersenyum.”Yaude, thank you very much, deh, udah ngambilin tas kite”kata Oyon sok berbahasa Inggris. “Iya, thank’s yah!”Mongky berterima kasih pada Indra dan Oyon.
Back to De rainbow girl, (perjalanan disingkat aja ya, soalnya aku cuma mau buat pendek…….) pesawat De rainbow girl udah take off di sebuah Bandara di Singapore.
“Hu..ahh…, akhirnya sampai juga,”kata Beby sambil menutup mulutnya, karena masih mengantuk, yang lain pada ngobrol-ngobrol di pesawat karena tak ingin melewatkan waktu berharga bersama Tasya, eh, Beby malah tidur di pesawat.”Beb, serius, lo masih ngantuk? Perasaan dari tadi yang paling banyak tidur elo, deh…, huuh Beby” kata Helen sinis pada Beby. “Apaan sih, Len, namanya juga, orang, butuh istirahat”kata Beby lalu manyun seperti biasanya. “Udah, ah, kalian ini”kata Tasya melerai kedua sahabatnya itu.”Iya, kalian tu, kaya anak kecil tau, nggak dimana aja, kerjaannya adu mulut mulu, kita kan ke sini mau nganterin Tasya, moment berharga, tau....”kata Chaca ikut melerai kedua sahabatnya itu. “Iya, deh, maaf....” kata Beby dan Helen bersamaan.”Yaudah, kia sekarang ke hotel, yuk, semuanya udah di atur sama mama aku”Tasya mendinginkan suasana.”Ayuk.......!” kata Chaca, Beby dan Helen bersamaan. Chaca yang mendorong kursi roda Tasya, Beby dan Helen mengikuti di samping Chaca dan Tasya. Lalu mereka mencari taksi dan menuju ke hotel. Gimana ya, dengan Mongky, Indra, Oyon dan Virgo?
Selang sekitar 30 menit, Mongky, Indra, Oyon dan Virgo sampai bandara yang sama dengan De rainbow girls. “Ini yak, yang dinamain Singapor?”kata Oyon dengan logat Betawinya yang lumayan katrokz. “Yon, biasa aja kali…”Mongky dengan gaya coolnya.
Bagaimana, ya, apakah Monky, Indra, Oyon dan Virgo dapat bertemu De rainbow Girls?? Nantikan lanjutannya di part2….
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment